Ciri-ciri Filum Coelenterata
Coelenterata merupakan hewan berongga dengan bentuk tubuh simetri radial. Hewan ini ada yang hidup berkoloni di laut, misal ubur-ubur dan anemon. Namun, ada pula yang hidup soliter di air tawar, contoh anggota dari kelas Hydrozoa. Kelompok hewan Coelenterata termasuk hewan diploblastik. Dinding tubuh hewan ini tersusun dari lapisan ektoderm dan endoderm (gastrodermis). Antara lapisan tersebut terdapat mesoglea atau mesolamela. Pada lapisan ini terdapat anyaman sel-sel saraf yang tersebar.
Gambar: Hydra sp.
Pada bagian ektoderm, terutama bagian tentakel terdapat sel jelatang yang disebut knidoblas. Di dalam knidoblas terdapat nematokis. Nematokis sebagai alat penyengat yang bisa menimbulkan rasa gatal pada tubuh mangsanya. Apabila bertemu dengan mangsanya, nematokis dilepaskan dan mengeluarkan zat racun hipnotoksin.
Gastrodermis berfungsi sebagai rongga gastrovaskular (enteron, usus). Rongga ini untuk mencerna dan mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh. Rongga gastrovaskular hanya memiliki satu lubang. Lubang ini sebagai mulut sekaligus sebagai anus. Di sekitar mulut terdapat tentakel. Tentakel ini untuk menangkap dan memasukkan mangsa ke dalam mulut. Tentakel juga sebagai alat gerak dan pertahanan tubuh terhadap lawannya. Berikut gambar struktur tubuh Coelenterata secara umum.
Rangka tubuh Coelenterata mengandung zat kapur atau zat kitin. Makanan Coelenterata berupa mikroorganisme seperti zooplankton, udang-udang kecil, ataupun larva Insekta.
Filum Coelenterata dikelompokkan menjadi tiga kelas yaitu Hydrozoa, Scyphozoa, dan Anthozoa.
1) Kelas Hydrozoa
Anggota kelas Hydrozoa ada yang hidup berkoloni dan ada pula yang soliter. Anggota Hydrozoa yang berkoloni mempunyai bentuk tubuh polip dan medusa, contoh Obelia. Sementara itu, anggota yang soliter hanya mempunyai bentuk tubuh polip, contoh Hydra. Pada kelas Hydrozoa, fase polip lebih dominan dibandingkan fase medusa.
a) HydraGambar: (a). Fase polip (b). Fase medusa
Gambar: Struktur tubuh Hydra
Hydra hidup di air tawar. Hewan ini hidup soliter dan berbentuk polip. Hydra menempelkan pangkal tubuhnya yang berbentuk cakram pada tumbuhan air atau batu. Hydra dapat menghasilkan tunas melalui penonjolan keluar bagian tubuhnya. Pada ujung tunas terdapat mulut yang dikelilingi tentakel. Tentakel untuk menangkap makanan. Selanjutnya, makanan dicerna di rongga gastrovaskular. Ketika tunas lepas dari tubuh induk, tunas akan tumbuh menjadi individu baru. Video mengenai pertunasan Hydra sebagai berikut.
b) Obelia
Obelia hidup di laut secara berkoloni. Pada siklus hidupnya, tubuh Obeliaberbentuk polip dan medusa. Pada fase polip, Obeliahidup berkoloni dan terikat pada suatu tempat. Pada fase ini merupakan bentuk vegetatif. Pada Obeliaterdapat dua jenis polip. Polip hidrant yaitu polip yang bertugas mengambil dan mencerna makanan. Polip gonangium yaitu polip yang bertugas melakukan perkembangbiakan aseksual dan menghasilkan Obelia dalam bentuk medusa. Sementara itu, pada fase medusa, Obelia hidup bebas dan soliter. Pada fase ini merupakan bentuk generatif yang menghasilkan gamet.
Gambar: Daur hidup Obelia (Telur (n)�>Zigot (2n) �> Blastula �> Planula �> Polip muda �> Polip Dewasa �> Medusa )
2) Kelas Scyphozoa
Bentuk tubuh Scyphozoa seperti mangkuk, transparan, dan melayang-layang di laut. Hewan ini memiliki lapisan mesoglea yang tebal sebagai sumber nutrisi. Pada siklus hidupnya, bentuk tubuh medusa merupakan fase dominan. Contoh ubur-ubur (Aurelia aurita). Coba simak daur hidup Aurelia aurita berikut.
Gambar: Daur hidup Aurelia aurita (ubur-ubur)
Daur hidup ubur-ubur yaitu Telur �> Planula �> Skifistoma �>Strobila �> Efira �> Medusa
Seperti Obelia, Aureliajuga mengalami pergiliran keturunan. Aurelia memiliki alat kelamin yang terpisah pada individu jantan dan betina. Pembuahan ovum oleh sperma terjadi secara internal di dalam tubuh individu betina.
Hasil pembuahan berupa zigot yang akan berkembang menjadi larva bersilia yang disebut planula. Planula akan berenang dan menempel pada tempat yang sesuai. Setelah menempel, silia dilepaskan dan planula tumbuh menjadi polip muda yang disebut skifistoma. Skifistoma kemudian membentuk tunas-tunas lateral sehingga Aurelia tampak seperti tumpukan piring yang disebut strobila. Kuncup dewasa paling atas akan melepaskan diri dan berkembang menjadi medusa muda yang disebut efira. Selanjutnya, efira berkembang menjadi medusa dewasa. Agar semakin jelas, perhatian video daur hidup Aurelia aurita berikut.
Ubur-ubur banyak dimanfaatkan untuk membuat tepung ubur-ubur. Tepung ini kemudian diolah menjadi bahan kosmetik. Selain untuk kosmetik, di Jepang tepung ubur-ubur juga dimanfaatkan sebagai bahan makanan.
3) Kelas Anthozoa
Bentuk tubuh Anthozoa menyerupai bunga. Anggota kelas ini hidup di laut sebagai polip soliter maupun koloni. Hewan kelompok ini tidak memiliki bentuk medusa. Tubuh Anthozoa tersusun dari kalsium karbonat (CaCO3), misal Acrodora dan Diploria. Kerangka hewan Anthozoa yang telah mati akan membentuk pulau karang (reef). Rongga gastrovaskular Anthozoa mempunyai sekat yang mengandung nematokis. Demikian juga tentakelnya juga mengandung nematokis. Contoh Anthozoa adalah anemon laut.
Gambar. Anemon laut
1 comments:
Makasih
Post a Comment