Download Soal-soal Biologi SMA kelas X

Salam Zona Biologi!
editing-manuscript
Pada kesempatan kali ini Zona Biologi Kita akan menyajikan soal-soal Biologi SMA berupa soal evaluasi akhir atau soal ulangan harian biologi SMA. Soal-soal ini dapat Anda gunakan untuk memahami materi yang sudah kami tampilkan. Silahkan download soal-soal Biologi SMA secara free. Panduan untuk mengunduh soal-soal Biologi ini cukup sederhana, Anda akan diarahkan menuju halaman download yang menampilkan advertisi dari sponsor kami, yaitu adf.ly. Untuk mendownload soal, cukup klik lewati iklan di sudut kanan atas halaman. BErikut link download soal Biologi SMA kelas X.
Semoga soal tersebut bermanfaat bagi Anda, sobat Zona Biologi Kita. Sukses !

Metagenesis Lumut

Pada reproduksi tumbuhan lumut terjadi metagenesis yaitu pergiliran keturunan secara teratur antara generasi sporofit (2n) dan generasi gametofit (n). Generasi sporofit menghasilkan spora, sedangkan generasi gametofit menghasilkan gamet jantan dan gamet betina. Gametofit merupakan generasi yang dominan dalam siklus hidup tumbuhan lumut. Metagenesis pada tumbuhan lumut digambarkan pada skema berikut.

metagensis lumut

Metagenesis lumut dalam bentuk bagan sebagai berikut.

metagenesis lumut

Penjelasan:

Metagenesis diawali dengan berkecambahnya spora yang sangat kecil (haploid) menjadi  protalium (protonema). Protonema ada yang tumbuh menjadi besar dan ada yang tidak tumbuh. Di dalam protonema terdapat kuncup yang tumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan lumut ( tumbuhan gametofit).

Pada tumbuhan lumut (gametofit) dibentuk gametangium, yaitu sel kelamin jantan (spermatozoid) dan sel kelamin betina (ovum). Sel kelamin jantan ini dihasilkan oleh anteridium dan sel kelamin betina dihasilkan oleh arkegonium. Peleburan spermatozoid dan ovum akan menghasilkan zigot yang terus berkembang menjadi embrio yang diploid. Embrio kemudian akan tumbuh menjadi suatu badan yang bulat dengan tangkai pendek atau panjang yang disebut  sporogonium  (tumbuhan sporofit).

Dalam bagian yang bulat tersebut dibentuk spora sehingga sering disebut dengan kapsul spora yang identik dengan sporogonium. Spora akan terkumpul dalam kotak spora (sporangium). Jika spora jatuh di tempat yang lembap dan sesuai dengan tempat tumbuhnya, spora akan tumbuh menjadi protonema dan protonema akan tumbuh menjadi tumbuhan lumut dan begitu seterusnya.

Reproduksi generatif dilakukan melalui perkawinan antara gamet jantan dan gamet betina. Reproduksi vegetatif dilakukan dengan dua cara berikut.
a. Membentuk spora haploid (n) yang bersifat homospora.
b. Membentuk pundi kuncup (gemma cup).

Reproduksi Ganda Angiospermae

Reproduksi seksual pada Spermatophyta dimulai dengan penyerbukan atau polinasi. Polinasi merupakan proses menempelnya serbuk  sari (stamen) pada kepala putik (stigma). Proses tersebut dapat terjadi dengan bantuan angin, air, atau hewan-hewan penyerbuk (polinator). Contoh hewan polinator adalah lebah, kupu-kupu, burung kolibri, kelelawar, dan lain-lain.

Struktur bunga Angiospermae

Gambar: Bagian-bagian bunga Angiospermae.dan gambar kelelawar sebagai salah satu hewan polinator

Sebelum terjadi penyerbukan (polinasi), kepala sari yang telah masak akan membuka. Selanjutnya, serbuk sari yang terdapat pada kepala sari tersebut akan keluar atau jatuh dan menempel pada kepala putik.

Di dalam ovulum, terdapat megasporofit yang membelah menjadi empat megaspora. Satu megaspora yang hidup membelah tiga kali berturut-turut. Hasilnya berupa sebuah sel besar, disebut kandung lembaga muda yang mengandung delapan inti. Di ujung ovulum terdapat sebuah lubang (mikropil), sebagai tempat masuknya saluran serbuk sari ke dalam kandung lembaga. Selanjutnya, tiga dari delapan inti tadi menempatkan diri di dekat mikropil. Dua dari tiga inti disebut sel sinergid.

Sementara itu, inti yang ketiga disebut sel telur. Tiga buah inti lainnya (antipoda) bergerak ke arah kutub yang berlawanan dengan mikropil (kutub kalaza). Sisanya, dua inti yang disebut inti kutub, bersatu di tengah kandung lembaga dan terjadilah sebuah inti diploid (2n). Inti ini disebut inti kandung lembaga sekunder. Inti kandung lembaga yang telah masak, disebut megagametofit dan siap untuk dibuahi.

Serbuk sari yang jatuh pada kepala putik yang sesuai, akan berkecambah membentuk saluran buluh serbuk sari. Buluh serbuk sari semakin tumbuh memanjang di dalam tangkai putik (stilus). Selama perjalanan buluh menuju ovulum, inti serbuk sari membelah menjadi inti vegetatif dan inti generatif. Inti vegetatif berfungsi sebagai penunjuk arah inti generatif dan akan melebur sebelum sampai ke bakal biji (ovulum). Inti generatif membelah menjadi dua inti sperma yang akan menembus ovarium (bakal buah) dan sampai ke ovulum (bakal biji).

pembuahan ganda angiospermae

Di dalam ovulum, inti serbuk sari (inti sperma) bertemu dengan inti sel telur, sehingga terjadi peleburan antara kedua inti tersebut. Proses peleburan kedua inti ini, disebut pembuahan atau fertilisasi. Inti sperma yang satu akan membuahi inti sel telur membentuk zigot, sedangkan inti sperma lainnya membuahi inti kandung lembaga sekunder membentuk endosperma. Endosperma akan menyediakan makanan bagi embrio yang berkembang dari zigot. Peristiwa pembuahan ini disebut pembuahan ganda. Pada perkembangan selanjutnya, bakal biji akan tumbuh menjadi biji dan bakal buah akan menjadi buah yang membungkus biji (pada beberapa spesies tumbuhan).

Uji pemahaman Anda tentang Pembuahan ganda pada angiospermae dengan mengunjungi alamat web berikut.

http://objetoseducacionais2.mec.gov.br/bitstream/handle/mec/5626/lsps07_int_seedplant.swf?sequence=5

dan

http://www.biology.ualberta.ca/facilities/multimedia/uploads/alberta/seedsimp.swf

Animasi Proses Pembuahan Ganda Angiospermae

Angiospermae merupakan tumbuhan berbiji tertutup yang memiliki bunga. Ciri-ciri umum dari Angiospermae adalah memiliki akar, batang, daun, dan bunga yang sesungguhnya. Organ reproduksi terletak pada bunga. Selain itu memiliki bentuk daun yang bervariasi, seperti daun pipih, lebar, dan susunan tulang daun seperti menyirip, menjari, dan sejajar. Bakal biji atau bijinya terbungkus oleh daun buah sehingga disebut tumbuhan berbiji tertutup. Adapun waktu antara penyerbukan dan pembuahan relatif pendek.

Proses fertilisasinya tidak memerlukan air sebagai medianya. Bunga pada Angiospermae memiliki bagian steril, yaitu sepal (mahkota), dan petal (kelopak). Bagian reproduksinya adalah stamen (jantan) dan pistilum (betina).

 

image

Tumbuhan Angiospermae memiliki daur hidup yang kompleks dan mengalami pergiliran keturunan. Daur hidupnya secara umum dapat dilihat pada animasi berikut.

click-here-1x8atop

Membasmi Hama Tanaman dengan Mikroorganisme

Sejak tahun 1940 industri pertanian telah memakai bahan kimia untuk membasmi hama tanaman. Namun, penggunaan bahan kimia tersebut ternyata sangat berbahaya bagi lingkungan. Bahkan, hama berkembang lebih resistan atau kebal terhadap pestisida tersebut. Oleh karena itu, beberapa ahli pertanian mulai mengembangkan mikroorganisme pembasmi hama tanaman yang ramah lingkungan. Bakteri, virus, dan jamur dapat dimanfaatkan untuk membasmi hama tanaman tanpa merusak lingkungan.

tussockmoth

Gambar: Hama tussockmoth


Salah satu agen bakteri, yaitu Bacillus thuriengiensis telah digunakan sejak akhir tahun 1950-an. Bakteri tersebut digunakan untuk mengontrol beberapa tipe ulat pemakan daun. Namun, masih timbul permasalahan tentang biaya pengembangan, produksi, dan pemasaran. Hal ini menyebabkan pembasmi hama biologi ini terlambat penyebarluasannya.

Pada bulan Januari 1978, para ilmuwan dari pusat penelitian pertanian menyusun program pengembangan efektif pembasmi hama biologis dari beberapa makhluk hidup. Misalnya, virus yang kini digunakan untuk melindungsi tanaman kapas dan tembakau. Contoh pembasmi hama yang lain antara lain Protozoa pembasmi belalang, virus pembasmi douglas tussockmoth (nama sejenis ulat) dan virus pembasmi gypsy moth (nama ulat). Program ini telah dikembangkan di negara yang memiliki program penyelamatan hutan dan lingkungan hidup, seperti di Kanada.

Berikut salah satu video penanganan hama semut dengan kontrol organik.

 

Jaringan dalam Organisasi Kehidupan

Jaringan merupakan sekelompok sel yang mempunyai asal usul, bentuk, dan fungsi yang sama. Macam-macam jaringan penyusun tumbuhan dan hewan sangat banyak.

jaringan kumpulan sel

a. Jaringan Tumbuhan

image
Tumbuhan tersusun dari berbagai macam jaringan. Jaringan tersebut di antaranya jaringan epidermis, meristem, parenkim, kolenkim, sklerenkim, xilem, dan floem.

Jaringan epidermis terdiri atas selapis sel hidup yang berbentuk pipih. Jaringan epidermis tersusun secara rapat dan terletak di permukaan tubuh tumbuhan. Jaringan ini berfungsi sebagai pelindung jaringan yang ada di bawahnya dari kerusakan mekanis dan kekeringan.

Jaringan parenkim tersusun dari sel-sel hidup yang berdinding tipis. Jaringan ini tersebar di seluruh bagian tumbuhan. Pada daun terdapat 2 kelompok jaringan parenkim. Pertama, parenkim palisade (parenkim pagar/ jaringan tiang). Pada jaringan ini terdapat klorofil sehingga pada bagian ini berlangsung fotosintesis. Kedua, parenkim spons (parenkim bunga karang). Jaringan ini merupakan tempat penyimpanan hasil fotosintesis untuk sementara waktu.

Jaringan meristem, merupakan jaringan yang berdinding tipis dan selalu membelah. Jaringan ini berfungsi untuk pertumbuhan meristem. Jaringan meristem biasanya terdapat di ujung akar, ujung batang, lembaga, dan kambium.

Jaringan kolenkim, merupakan jaringan yang dinding selnya mengalami penebalan dari selulosa. Jaringan ini berfungsi sebagai penguat atau penyokong tumbuhan. Jaringan sklerenkimmerupakan jaringan yang dinding selnya mengalami penebalan dari lignin. Jaringan kolenkim dan sklerenkim merupakan jaringan penguat pada tumbuhan.

Jaringan pengangkut, merupakan jaringan yang terdiri atas dua macam, yaitu xilem dan floem. Jaringan ini dapat dilihat secara langsung saat kamu akan mencangkok tanaman. Saat mencangkok, bagian luar batang dihilangkan hingga yang tertinggal hanya kayu bagian dalam. Bagian yang dihilangkan ini disebut floem dan kayu bagian dalam tersebut merupakan xilem. Xilem mengangkut air dan garam-garam mineral dari akar ke daun. Sementara itu, floem mengangkut zat makanan (hasil fotosintesis) dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan.

b. Jaringan Hewan
Jaringan pada hewan terdiri atasjaringan embrional, jaringan lemak, jaringan epitel, jaringan penunjang/penyokong, jaringan otot, dan jaringan saraf. Satu per satu jaringan tersebut akan dipaparkan dalam uraian berikut.

Jaringan embrional adalah jaringan yang sel-selnya selalu membelah. Jaringan ini terdapat pada fase embrio. Pada hewan dewasa, jaringan meristematik hanya terdapat pada bagian-bagian tertentu. Misal pada ujung tulang pipa yang masih muda dan pada sumsum tulang belakang yang membentuk sel-sel darah.

Jaringan lemak terdiri atas sel-sel lemak. Sel-sel lemak terdiri atas rongga-rongga yang berisi tetes minyak. Jaringan ini terutama terletak di bawah kulit, di sekitar organ dalam, dan di sekitar persendian. Jaringan lemak berguna untuk menyimpan lemak dan makanan cadangan.

Jaringan pada hewan

Contoh jaringan pada hewan

Jaringan epitel terdiri atas sel-sel yang melapisi permukaan tubuh atau rongga dalam tubuh hewan.
Jaringan epitel dapat ditemukan pada permukaan kulit dan rongga dalam usus, paru-paru, pembuluh darah, serta jantung. Jaringan epitel berfungsi melindungi jaringan yang berada di bawahnya. Jaringan penyokongadalah jaringan yang selalu berhubungan dengan jaringan lainnya. Jaringan penyokong meliputi jaringan ikat, jaringan tulang, jaringan darah, dan jaringan lemak. Jaringan ikat berfungsi mengikat organ-organ tubuh. Contoh tendon yang menghubungkan otot dengan tulang.

Jaringan tulang terdiri atas jaringan tulang keras dan jaringan tulang rawan. Jaringan tulang membentuk rangka tubuh yang menyokong dan melindungi bagian tubuh yang lunak. Jaringan darah terdiri atas sel-sel darah dan plasma darah. Sementara itu, jaringan lemak terdapat di antara alat-alat tubuh.

Jaringan darah

Jaringan otot merupakan alat gerak aktif. Jaringan ini tersusun dari sel-sel otot. Ada tiga macam sel otot, yaitu otot lurik, otot polos, dan otot jantung. Otot lurik terletak dan melekat pada rangka. Otot ini sering disebut juga otot rangka. Otot polos terdapat pada organ-organ dalam tubuh. Contoh saluran pencernaan, kandung kemih, dan pembuluh nadi. Otot jantung merupakan
penyusun organ jantung.

Jaringan saraf merupakan jaringan yang tersebar di seluruh tubuh. Jaringan ini berfungsi menerima dan menghantarkan rangsangan. Jaringan ini tersusun dari sel-sel saraf atau neuron.

Data jenis jaringan pada hewan dan tumbuhan yang mempunyai persamaan fungsi

tabel persamaan jaringan hewan dan tumbuhan

Cara Asyik Menghapalkan Metagenesis Lumut dan Paku

Kreativitas dari kawan-kawan Anda ini perlu diapresiasi, mereka membuat sebuah video kreatif mengenai metagenesis Lumut dan paku. Secara teoritis, metagenesis pada lumut dan paku hampir serupa tetapi tidak sama. Perhatikan keterangan berikut ni sebelum menyaksikan videonya.

1. Metagenesis Lumut

Pada reproduksi tumbuhan lumut terjadi metagenesis yaitu pergiliran keturunan secara teratur antara generasi sporofit (2n) dan generasi gametofit (n). Generasi sporofit menghasilkan spora, sedangkan generasi gametofit menghasilkan gamet jantan dan gamet betina. Gametofit merupakan generasi yang dominan dalam siklus hidup tumbuhan lumut. Metagenesis pada tumbuhan lumut digambarkan pada skema. Reproduksi generatif dilakukan melalui perkawinan antara gamet jantan dan gamet betina. Reproduksi vegetatif dilakukan dengan dua cara berikut.
a. Membentuk spora haploid (n) yang bersifat homospora.
b. Membentuk pundi kuncup (gemma cup).

metagenesis lumut

2. Metagenesis Paku

Reproduksi generatif tumbuhan paku dilakukan melalui peleburan spermatozoid dan ovum. Reproduksi vegetatifnya dengan membentuk spora. Reproduksi generatif dan reproduksi vegetatif berlangsung secara bergantian melalui suatu pergiliran keturunan yang disebut metagenesis.

metagenesis paku homosporametagenesis paku heterospora

Gambar dari kiri ke kanan: Metagenesis paku homospora dan metagenesis paku heterospora

Berikut ini video kreatifnya:

Animasi Proses Fotosintesis pada Tumbuhan

Apa yang ada dalam pikiran Anda tentang sebuah daun? Puji syukur seharusnya kita panjatkan kepada Tuhan pencipta alam semesta dengan segala isinya. Mengapa? Dalam daun ini Tuhan menciptakan pengolah bahan makanan pertama di dunia melalui proses fotosintesis. Daun dapat melakukan fotosintesis sehingga menghasilkan karbohidrat yang disimpan di dalam buahnya. Buah  dapat menjadi bahan makanan bagi manusia. Sebuah bukti keagungan Tuhan yang telah menciptakan sistem yang sempurna dalam tubuh makhluk hidup, termasuk tumbuhan.

Mudah-mudahan uraian ini semakin menambah wawasan kita akan keagungan Tuhan. Organisme yang dapat melakukan proses fotosintesis seperti tumbuhan dan algae menghasilkan bahan organik untuk biosfer. Bahan organik sebagai sumber energi untuk pertumbuhan, perkembangan, dan pemeliharaan. Fotosintesis berasal dari kata foton yang artinya cahaya dan sintesisyang artinya penyusunan. Jadi, fotosintesis adalah proses penyusunan bahan organik (karbohidrat) dari H2O dan CO2 dengan bantuan energi cahaya. Proses ini hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari. Jadi, fotosintesis merupakan transformasi energi dari energi cahaya matahari dikonversi menjadi energi kimia yang terikat dalam molekul karbohidrat. Proses ini berlangsung melalui reaksi berikut.

image

Organela yang berperan dalam fotosintesis ialah kloroplas. Kloroplas mengandung pigmen klorofil dan menyebabkan warna hijau pada daun. Kloroplas mempunyai membran ganda (luar dan dalam) yang mengelilingi matriks fluida yang disebut stroma. Stroma mengandung enzim yang berperan untuk menangkap CO2 dan mereduksinya. Sistem membran di dalam stroma membentuk kantung-kantung datar yang disebut tilakoid. Pada beberapa empat tilakoid bertumpuk membentuk grana.

Klorofil dan pigmen lainnya terdapat pada membran tilakoid. Pigmen yang terdapat pada kloroplas, yaitu klorofil a(berwarna hijau), klorofil b(berwarna hijau tua), dan karoten (berwarna kuning sampai jingga). Pigmen tersebut mengelompok dalam membran tilakoid membentuk perangkat pigmen yang penting dalam fotosintesis. Berikut adalah animasi proses fotosintesis yang dapat Anda pelajari. (KLIK Gambar  BUMI)

Selamat Datang di Dunia Tumbuh-tumbuhan yang Menakjubkan!

Bumi barangkali adalah satu-satunya tempat di tata surya yang memungkinkan adanya kehidupan.

Jika memang demikian, maka kita harus berterima kasih pada...tumbuhan .

Mereka telah memberi bumi makanan, tempat bernaung dan oksigen selama miliaran tahun.

Keanekaragamannya yang luar biasa, dan kecantikannya yang sangat memesona tak ada bandingnya di bumi.

Mereka memberi dunia  ini makanan !

Mereka berjuang untuk mendapatkan sumber cahaya agar dapat menangkap sinar matahari.
Mereka mungkin adalah suatu bentuk kehidupan terdahsyat di bumi.

Semoga video ini dapat menjadi pembuka semangat awal untuk memelajari dunia yang mengagumkan di sekitar kita. Kingdom Plantae!

Going-Green-Earth

Selamat datang di dunia tumbuh-tumbuhan
Mari bersama-sama kita memelajarinya!

Kami menantimu!

Parameter Air Layak Dikonsumsi

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 907/MENKES/SK/VII/2002 tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum, pengertian air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Berdasarkan Kepmenkes tersebut, kualitas air minum ditentukan berdasarkan persyaratan bakteriologis, kimia, radioaktif, dan fisik.

bakteri ngeri

1. Parameter Bakteriologis
Bakteri patogen yang memengaruhi kualitas air sesuai Kepmenkes yaitu bakteri coliform, seperti Escherichia coli, Clostridium perfringens, dan Salmonella. Bakteri patogen tersebut dapat membentuk toksin (racun) setelah periode laten selama beberapa jam. Keberadaan bakteri coliform (E. coli tergolong jenis bakteri ini, yang banyak ditemui di kotoran manusia dan hewan) dalam sumber air menunjukkan kualitas sanitasi yang rendah dalam proses pengadaan air. Makin tinggi tingkat kontaminasi bakteri coliform, makin tinggi pula risiko kehadiran bakteri patogen, seperti bakteri
Shigella (penyebab muntaber), dan S. typhi(penyebab tifus, kolera, dan disentri).

2. Parameter Kimia
Parameter kimia meliputi kandungan bahan-bahan anorganik (baik yang berpengaruh langsung terhadap kesehatan atau yang memungkinkan menimbulkan keluhan kesehatan) dan bahan-bahan anorganik (baik yang berpengaruh langsung terhadap kesehatan atau yang memungkinkan menimbulkan keluhan kesehatan). Air minum secara kimiawi tidak boleh mengandung partikel terlarut dalam jumlah tinggi serta logam berat (misalnya Hg, Ni, Pb, Zn,dan Ag) ataupun zat beracun, seperti senyawa pestisida, desinfektan, hidrokarbon, dan detergen. Ion logam berat dapat mendenaturasi protein. Selain itu, logam berat dapat bereaksi dengan gugus fungsi lainnya dalam biomolekul. Di dalam tubuh, logam-logam berat tersebut akan tertimbun di berbagai organ terutama saluran cerna, hati, dan ginjal. Oleh karena itu, organ-organ tersebut sering mengalami kerusakan jika mengonsumsi air yang tercemar oleh bahan kimia.

3. Parameter Fisik
Parameter fisik yang harus dipenuhi pada air minum yaitu harus jernih, tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna. Sementara itu, suhu air minum sebaiknya sejuk dan tidak panas. Selain tu, air minum tidak menimbulkan endapan.


4. Parameter Radioaktif
Air minum tidak boleh mengandung bahan-bahan radioaktif maupun aktivitas radioaktif.

Salah satu faktor yang tidak kalah penting dalam menentukan kualitas air yang layak konsumsi adalah kandungan TDS (Total Dissolved Solids) atau kandungan unsur mineral dalam air. Contoh unsur mineral dalam air yaitu zat kapur, besi, timah, magnesium, tembaga, sodium, klorit, dan klorin. Air yang mengandung mineral tinggi sangat tidak baik untuk kesehatan. Mineral dalam air tidak hilang dengan cara direbus. Mineral yang baik bagi tubuh manusia yaitu mineral organik yang berasal dari sayur, buah, daging, telur, atau susu. Mineral dalam air minum merupakan mineral nonorganik atau mineral dari benda mati yang tidak bisa diuraikan oleh tubuh. Menurut standar WHO, air minum yang layak dikonsumsi memiliki kadar TDS < 100.

Apabila terlalu banyak mineral nonorganik di dalam tubuh dan tidak dikeluarkan, seiring berjalannya waktu akan mengendap di dalam tubuh yang mengakibatkan tersumbatnya bagian tubuh. Misal apabila mengendap di mata mengakibatkan katarak, dalam ginjal/empedu mengakibatkan batu ginjal/batu
empedu, dalam pembuluh darah mengakibatkan pengerasan pembuluh darah, tekanan darah tinggi, dan strok, pada otak mengakibatkan Parkinson, serta pada persendian tulang mengakibatkan pengapuran.

Selain menggunakan parameter-parameter di atas, air yang sudah tercemar dapat dikenali melalui pengamatan fisik.
1. Warna kekuningan akan muncul jika air tercemar kromium dan materi organik. Jika air berwarna merah kekuningan, menandakan air tersebut tercemar oleh besi.
2. Kekeruhan juga merupakan tanda bahwa air telah tercemar oleh koloid (bio zat yang lekat seperti getah atau lem). Lumpur, tanah liat, dan berbagai mikroorganisme seperti plankton maupun partikel lainnya bisa mengakibatkan air berubah menjadi keruh.
3. Polutan berupa mineral akan membuat air memiliki rasa tertentu. Jika terasa pahit, pemicunya bisa berupa besi, aluminium, mangan, sulfat atau kapur dalam jumlah besar.
4. Air yang rasanya seperti air sabun menunjukkan air telah tercemar alkali. Sumbernya bisa berupa natrium bikarbonat atau bahan pencuci yang lain misalnya detergen.
5. Rasa payau menunjukkan kandungan garam yang tinggi, sering terjadi di daerah sekitar muara sungai.
6. Bau yang tercium dalam air juga menunjukkan adanya pencemaran. Apapun baunya, sudah menunjukkan bahwa air tidak layak dikonsumsi.

Video Tumbuhan yang Menakjubkan

Dunia tumbuhan sekan tak henti-hentinya memberi inspirasi bagi para penjelajah alam. Tumbuhan merupakan salah satu alasan bahwa bumi layak untuk ditinggali manusia dan binatang. Tumbuhan memberi kesegaran dengan oksigen bagi pernapasan makhluk hidup. Lebih dari fungsi tersebut, tumbuhan memiliki milyaran varian dengan keunikan dan kelebihannya. Ciptaan sempurna dari sang Maha Perupa. Berikut ini video yang menakjubkan dari dunia tumbuhan dengan kualitas gamabr High definition. Semoga dapat sedikit memenuhi dahaga petualangan bagi para pecinta keajaiban alam semesta.


Bagaimana? tertantang untuk bereksplorasi?

Alam menanti Anda

Proses Suksesi dalam Ekosistem

Komunitas yang terdiri atas berbagai populasi bersifat dinamis atau selalu berubah. Akibatnya, terjadi perubahan pada ekosistem. Ekosistem akan senantiasa mengalami perubahan dan akan berhenti setelah tercapai keseimbangan ekosistem. Pengertian suksesi adalah proses perubahan ekosistem dalam kurun waktu tertentu menuju ke arah lingkungan yang lebih teratur dan stabil. Proses suksesi akan berakhir apabila lingkungan tersebut telah mencapai keadaan yang stabil atau telah mencapai komunitas klimaks. Ekosistem yang telah mencapai komunitas klimaks dapat dikatakan telah memiliki homeostatis sehingga mampu mempertahankan kestabilan internalnya. Berdasarkan kondisi habitat pada awal suksesi, terdapat dua tipe suksesi yaitu suksesi primer dan suksesi sekunder.

a. Suksesi Primer
Suksesi primer terjadi jika suatu komunitas mendapat gangguan. Gangguan ini mengakibatkan hilangnya komunitas asal tersebut secara total sehingga di tempat komunitas asal terbentuk habitat baru. Gangguan ini dapat terjadi baik secara alami maupun karena campur tangan manusia.Gangguan secara alami misalnya tanah longsor, letusan gunung berapi, endapan lumpur yang baru di muara sungai, dan endapan pasir di pantai. Gangguan karena perbuatan manusia misalnya penambangan timah, batu bara, dan minyak bumi.

Terjadinya suksesi primer dapat kita amati pada daerah yang baru saja mengalami letusan gunung berapi. Mula-mula daerah tersebut gersang dan tandus. Setelah beberapa saat tanah akan ditumbuhi oleh spesies pionir (perintis), misalnya lumut kerak. Spesies pionir ini akan melapukkan batuan dan menggemburkan tanah sehingga tanah dapat ditumbuhi rumput-rumputan yang tahan kekeringan. Setelah rumput-rumput ini tumbuh dengan suburnya, tanah akan semakin gembur karena akar-akar rumput dapat menembus dan melapukkan tanah, juga karena rumput yang mati akan mengundang datangnya dekomposer (pengurai) untuk menguraikan sisa tumbuhan yang mati.

Dengan semakin subur dan gemburnya tanah maka biji-biji semak yang terbawa dari luar daerah itu akan tumbuh sehingga proses pelapukan akan semakin banyak. Dengan makin gemburnya tanah, pohonpohon akan mulai tumbuh. Kehadiran pohon-pohon akan mendesak kehidupan rumput dan semak sehingga akhirnya tanah akan didominasi oleh pepohonan. Sejalan dengan perubahan vegetasi, hewan-hewan yang menghuni daerah tersebut juga mengalami perubahan tergantung pada perubahan jenis vegetasi yang ada. Ada hewan yang datang dan ada hewan yang pergi. Akhirnya terbentuklah komunitas klimaks atau ekosistem seimbang yang tahan terhadap perubahan.

Komunitas klimaks yang terbentuk dapat berupa komunitas yang homogen, tetapi dapat juga berupa komunitas yang heterogen. Contoh komunitas klimaks homogen adalah hutan pinus dan hutan jati. Contoh komunitas klimaks yang heterogen misalnya hutan hujan tropis. Perhatikan mekanisme suksesi primer hingga terbentuk komunitas klimaks berikut!

komunitas klimaks

Keterangan gambar:

1. Suksesi yang berlangsung pada danau yang telah mengalami kerusakan diawali dengan tumbuhnya spesies pionir seperti fitoplankton, Algae, dan beberapa tumbuhan yang hidup di dasar perairan, misal Hydrilla sp., Cabomba sp., dan Elodea sp. Tumbuhan-tumbuhan ini mampu beradaptasi dengan baik karena akarnya yang berserabut mampu menembus tanah dan menyerap nutrien.
2. Tumbuhnya berbagai tumbuhan yang hidup melayang di permukaan air, misal eceng gondok (Eichornia sp.).
3. Semakin banyak tumbuhan yang hidup melayang di permukaan air, mengakibatkan tumbuhan yang hidup di dasar air mati karena cahaya matahari tidak dapat menembus masuk dalam air sehingga tumbuhan dasar air tersebut tidak dapat melakukan fotosintesis.
4. Semakin banyak tumbuhan yang hidup melayang di permukaan air mengakibatkan danau semakin dangkal.
5. Tumbuhan air banyak yang mati karena danau telah kering. Tumbuhan yang mati diuraikan oleh dekomposer. Dalam waktu bersamaan berlangsung proses erosi dan sedimentasi yang mengakibatkan danau dipenuhi oleh tanah.
6. Setelah itu, danau menjadi rata dengan tanah dan dipenuhi oleh tumbuhan darat yang lama-kelamaan terbentuklah komunitas klimaks.

 

suksesi

Gambar: suksesi Primer di alam

 

b. Suksesi Sekunder
Suksesi sekunder terjadi jika suatu komunitas mendapat gangguan tetapi hanya mengakibatkan rusaknya sebagian komunitas. Gangguan tersebut dibedakan menjadi dua sebagai berikut
1) Gangguan alami dapat berupa banjir, gelombang tsunami, dan angin kencang.
2) Gangguan oleh campur tangan manusia dapat berupa penebangan hutan dan pembukaan lahan dengan membakar hutan.

image

Gambar: Proses suksesi sekunder setelah terjadi kebakaran hutan.

 

Kecepatan proses suksesi dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut.
a. Luas komunitas asal yang rusak karena gangguan.
b. Jenis-jenis tumbuhan yang terdapat di sekitar komunitas yang terganggu.

c. Kehadiran pemencar benih.
d. Iklim, terutama arah dan kecepatan angin yang membantu penyebaran biji, spora, dan benih serta curah hujan.
e. Jenis substrat baru yang terbentuk.
f. Sifat-sifat jenis tumbuhan yang ada di sekitar tempat terjadinya suksesi. Contoh suksesi ini yaitu tegal-tegalan, padang alang-alang, belukar bekas ladang, dan kebun karet yang ditinggalkan tak terurus.

Pembagian Organisme yang Hidup di Perairan

Berdasarkan kebiasaan hidup dalam air, organisme air dibedakan atas lima macam berikut.
a. Plankton :organisme yang bergerak pasif mengikuti arus air.
b. Nekton :organisme yang bergerak aktif berenang.
c.  Neuston :organisme yang beristirahat mengapung di permukaan.
d. Bentos :organisme yang bergerak merayap atau melekat di dasar.
e. Perifiton :organisme yang melekat pada batang, akar, dan daun/ permukaan benda lain.

anemon-clownfish-anton-w-lowres

Reproduksi Gymnospermae dan Angiospermae

a. Gymnospermae

Tumbuhan Gymnospermae menghasilkan heterospora yaitu berupa mikrospora dan megaspora. Mikrospora berkembang menjadi mikrogametofit (gametofit jantan) dan berisi serbuk sari. Sementara itu, megaspora berkembang menjadi megagametofit (gametofit betina). Pada bakal biji (megaspora) terdapat struktur liang biji ( mikrofil) dan kantong serbuk sari (pollen chamber) yang mengganti fungsi bunga sebagai organ reproduksi betina.

Setelah serbuk sari dilepas, butir serbuk sari berkembang menjadi sperma. Pada saat penyerbukan, serbuk sari melekat pada bakal biji. Selanjutnya, sperma bergerak menuju sel telur melalui buluh sebuk sari. Jika terjadi pembuahan, akan terbentuk zigot yang berkembang menjadi embrio dan biji. Jika biji tersebut jatuh pada tempat yang sesuai, biji akan tumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan baru.

Penyerbukan pada Gymnospermae dilakukan dengan perantara angin (anemokori). Skema daur hidup tumbuhan Gymnospermae digambarkan pada bagan berikut ini.

image

Gambar:  Skema daur hidup tumbuhan Gymnospermae

b. Angiospermae
Angiospermae dapat berkembang biak secara generatif dan vegetatif. Berikut skema siklus hidup Angiospermae secara generatif.

image

Gambar : Skema siklus hidup Angiospermae

Metagenesis Tumbuhan Paku

Metagenesis (pergiliran keturunan) pada tumbuhan paku merupakan bagian dari mekanisme reproduksi tumbuhan ini.  Reproduksi generatif tumbuhan paku dilakukan melalui peleburan spermatozoid dan ovum. Reproduksi vegetatifnya dengan membentuk spora. Reproduksi generatif dan reproduksi vegetatif berlangsung secara bergantian melalui suatu pergiliran keturunan yang disebut metagenesis. Berikut skema metagenesis pada tumbuhan paku homospora, heterospora, dan peralihan. Berikut adalah bagan metagenesis tumbuhan paku.

Bagan 1: Skema metagenesis pada tumbuhan paku homospora

Metagenesis paku homospora

 

Bagan 2: Skema metagenesis pada tumbuhan paku heterospora

Metagenesis paku heterospora

Bagan 3: Bagan metagenesis paku peralihan

Metagenesis paku peralihan

Selain menggunakan spora, beberapa jenis tumbuhan paku bereproduksi vegetatif dengan beberapa cara berikut.
a. Umbi batang, misal Marsilea crenata.
b. Tunas pada tepi daun atau kuncup tunas, misal Asplenium buldiferum.
c. Tunas pada ujung daun, misal Asplenium pentifidum.
d. Tunas akar, misal Ophioglosum sp.
e. Fragmentasi, misal Dryopteris rigida.

Mengenal Divisi Bryophyta (Lumut)

Bryophyta (lumut) digolongan ke dalam tumbuhan tak berpembuluh (Atracheophyta) karena  tidak memiliki pembuluh sehingga tidak memiliki jaringan yang berfungsi mengangkut zat makanan, air, dan mineral. Pengangkutan tidak dilakukan oleh pembuluh, hanya melalui antarsel.   Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan pelopor (perintis) yang tumbuh di suatu tempat sebelum tumbuhan lain mampu tumbuh. Ini terjadi karena tumbuhan lumut berukuran kecil, tetapi membentuk koloni yang dapat menjangkau area yang luas.

1. Ciri-Ciri Tumbuhan Lumut

Ciri-ciri tumbuhan lumut sebagai berikut.
a. Berwarna hijau karena mempunyai klorofil.
b. Gametofit lebih dominan daripada sporofit.
c. Hidup di tempat basah atau lembap dan terlindung dari cahaya matahari.
d. Pada permukaan luar tubuh terdapat lapisan berlilin untuk menahan masuknya air.
e. Peralihan dari Thallophyta (tidak dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun) ke Cormophyta (dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun).

Tumbuhan lumut merupakan generasi gametofit, yaitu generasi yang menghasilkan sel kelamin (gamet). Gamet jantan (spermatozoid) dihasilkan oleh anteridium dan gamet betina (ovum) dihasilkan oleh arkegonium. Anteridium didukung oleh anteridiofor dan arkegonium didukung oleh arkegoniofor. Sporofit merupakan badan pembentuk spora yang berkembang dari zigot (peleburan ovum dan spermatozoid).

2. Struktur Tubuh Lumut

Struktur tubuh tumbuhan lumut sebagai berikut.


a. Akar
Tumbuhan lumut mempunyai akar semu yang disebut rizoid. Rizoid berfungsi untuk melekat pada tempat tumbuh (substrat) serta menyerap air dan unsur hara.

b. Batang
Struktur batang tumbuhan lumut sebagai berikut.
1) Lumut hati dan lumut tanduk tidak berbatang dan tidak mempunyai pembuluh angkut. Tubuhnya berbentuk lembaran (talus).
2) Lumut daun mempunyai batang sederhana dengan pembuluh angkut tunggal.

c. Daun
Lumut hati dan lumut tanduk tidak mempunyai struktur daun. Lumut daun mempunyai daun sederhana, berbentuk pipih bilateral dengan satu pembuluh angkut di dalam ibu tulang daun, dan mengandung kloroplas.

Bagaimana sistem transportasi tumbuhan lumut? Air masuk ke dalam tubuh Bryophyta secara imbibisi. Imbibisi adalah proses penyerapan air oleh dinding sel dan plasma sel dari luar sel. Selanjutnya, air tersebut didistribusikan ke bagian-bagian tubuh secara difusi.


3. Klasifikasi Tumbuhan Lumut

Berdasarkan bentuk gametofit dan sporofitnya, Bryophyta dibagi menjadi tiga kelas yaitu Hepaticopsida, Anthocerotopsida, dan Bryopsida.
a. Hepaticopsida (Lumut Hati)
Hepaticopsida (lumut hati) memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1) Generasi gametofit berupa talus dan berbentuk lembaran-lembaran seperti hati.
2) Talus berwarna hijau dengan percabangan menggarpu. Pada sisi bawah terdapat selapis sel-sel yang menyerupai daun yang dinamakan sisik-sisik perut atau sisik ventral. Talus melekat  pada substrat dengan bantuan rizoid.
3) Sporofit selalu tumbuh dan berkembang di dalam gametofit betina. Contoh Hepaticopsida yaitu Marchantia polymorpha dan Lunularia sp.

marchantia polymorpha 1Marchantia polymorpha 2Marchantia polymorpha 3

image

Gambar: Marchantia polymorpha

 

b. Anthocerotopsida (Lumut Tanduk)

Anthocerotopsida (lumut tanduk) memiliki ciriciri sebagai berikut.
1) Generasi gametofit berupa talus dengan tepi rata atau bertoreh.
2) Sporofit tertancap di dalam gametofit, tetapi kapsul sporofit berada di luar talus berbentuk seperti tanduk (horn).
3) Pangkal kapsul sporofit dilindungi oleh involukrum. Contoh Anthocerotopsida yaitu Notothylas sp. dan Anthoceros sp.

 

Anthocerosimage

Gambar: Anthoceros  sp.

 

c. Bryopsida (Lumut Daun)
Bryopsida (lumut daun) memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1) Generasi gametofit berupa talus yang bentuknya seperti tumbuhan kecil.
2) Talusnya mempunyai batang semu tegak dan lembaran daun yang tersusun spiral. Daun berfungsi untuk fotosintesis. Pada bagian dasar batang semu terdapat rizoid yang berbentuk seperti benangbenang halus dan berfungsi sebagai akar. Pada bagian pucuk terdapat alat perkembangbiakan generatif berupa anteridium dan arkegonium.
3) Sporofit tumbuh pada gametofitnya atau pada tumbuhan lumut itu sendiri, serta bersifat sebagai parasit terhadap gametofit. Contoh Bryopsida yaitu Sphagnum sp., Fissident sp., dan Polytrichum sp. Polytrichum sp. merupakan tumbuhan lumut berumah satu. Sporofit Polytrichum tumbuh menjulur dari gametofit.

 

image

Contoh Bryopsida:

1). Polytrichum sp.

polytrichum-male18.4.2305polytrichum-tip-web

2). Sphagnum sp.

sphagnum

 

4. Reproduksi Bryophyta

Pada reproduksi tumbuhan lumut terjadi metagenesis yaitu pergiliran keturunan secara teratur antara generasi sporofit (2n) dan generasi gametofit (n). Generasi sporofit menghasilkan spora,sedangkan generasi gametofit menghasilkan gamet jantan dan gamet betina. Gametofit merupakan generasi yang  dominan dalam siklus hidup tumbuhan lumut.

 

Reproduksi generatif dilakukan melalui perkawinan antara gamet jantan dan gamet betina.
Reproduksi vegetatif dilakukan dengan dua cara berikut.
a. Membentuk spora haploid (n) yang bersifat homospora.
b. Membentuk pundi kuncup (gemma cup).

image

Keteragan: a). Anteridium  b). Arkegonium   c). Gemma cup

Metagenesis pada tumbuhan lumut digambarkan pada skema berikut:

bagan metagenesis lumut

Pada siklus hidup lumut, fase generatif _yaitu tumbuhan lumut penghasil gamet, lebih mendominasi. Ciri-ciri fase yang mendominasi pada metagenesis tumbuhan yaitu wujud yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Pada lumut, wujud yang sering kita jumpai adalah semacam tumbuhan kecil berdaun hijau. Fase itulah yang lebih dominan. Perhaikan pula bagan berikut ini.

siklus pergiliran keturunan lumut


5. Peranan Lumut dalam kehidupan

Dalam kehidupan, tumbuhan lumut memiliki peranan atau manfaat sebagai berikut.
a. Sebagai vegetasi perintis, yaitu dapat melapukkan batu-batuan sehingga secara bertahap akan membentuk tanah baru yang berfungsi sebagai tempat tumbuh tanaman lainnya.
b. Tumbuhan lumut yang hidup di hutan atau di atas permukaan tanah dapat mencegah erosi dan mampu menyerap air sehingga dapat menyediakan air pada musim kemarau.
c. Tumbuhan lumut yang sudah mati juga dapat dimanfaatkan sebagai penambat zat organik dalam tanah sehingga tanah menjadi subur.
d. Marchantia polymorpha untuk mengobati gangguan fungsi hati.
e. Sphagnum sp. sebagai pengganti kapas dan sebagai bahan bakar.
f. Sphagnum sp. di daerah rawa akan membentuk tanah gambut. Jenis tanah ini bermanfaat untuk menggemburkan media tanam dalam pot.

Klasifikasi Dunia Tumbuhan

Tumbuhan digolongkan ke dalam kingdom tersendiri, yaitu kingdom Plantae. Tumbuhan memiliki karakteristik spesifik,  yaitu tersusun dari sel eukariotik, multiseluler, mempunyai dinding sel dari selulosa, mempunyai klorofil, menyimpan makanan cadangan dalam bentuk amilum, dan bersifat autotrof. Plantae brsifat autotrof karena mampu melkukan fotosintesis. Fotosintesis adalah suatu proses pengubahan karbon dioksida dan air melalui bantuan matahari untuk membentuk senyawa karbohidrat yang dibutuhkan oleh makhluk hidup di bumi ini.

Dunia Tumbuhan (Plantae)merupakan organisme multiseluler atau terdiri atas banyak sel. Selain itu, kingdom Plantae merupakan organisme eukariot. karena memiliki dinding sel yang tersusun atas selulosa. Anggota kingdom Plantae memiliki klorofil, yaitu zat hijau daun yang berfungsi dalam proses fotosintesis. Adakah kingdom lain yang memiliki klorofil?

Secara garis besar, tumbuhan memiliki ciri-ciri berikut:

1. Tersusun dari sel eukariotik

2. Merupakan organisme multiseluler

3. Mempunyai dinding sel yang tersusun dari selulosa

4. Mempunyai klorofil, yaitu klorofil a dan b sehingga mampu berfotosintesis

5. Menyimpan makanan cadangan dalam bentuk zat tepung (amilum)

6. Bersifat autotrof karena dapat menyintesis makanan sendiri.

Tumbuhan dapat dibagi menjadi tumbuhan tidak berpembuluh (nontracheophyta) dan tumbuhan berpembuluh (tracheophyta). Tumbuhan tidak berpembuluh hidup di antara habitat air dan darat. Adapun tumbuhan berpembuluh memiliki struktur yang telah teradaptasi sempurna dengan habitat darat.

Secara umum dunia tumbuhan digolongkan menjadi tiga divisi yaitu Bryophyta, Pteridophyta, dan Spermatophyta. Bryophyta termasuk Atracheophyta karena tidak mempunyai berkas pembuluh. Sementara itu, Pteridophyta dan Spermatophyta termasuk Tracheophyta karena mempunyai berkas pembuluh. Agar lebih jelas, perhtikan bagan berikut ini:

 

Klasifikasi tumbuhan

Sumber:

  • Campbell, N.A. 1997. Biology. Fourth Edition. California: The Benjamin/Cummings Publishing Company Inc.
  • Raven & Johnson. 1987. Biology. Fourth Edition. New York: WBC/McGraw-Hill Companies, Inc.
  • Solomon, Eldra. P., Linda R. Berg, Diana W. Martin. 1999. Biology. Jilid 1. Fifth Edition. Orlando: Saunders
    College Publishing.

Cara Mengenali Filum Platyhelminthes

Dalam kehidupan kita sehari-hari kadang sulit untuk membedakan jenis-jenis cacing yang hidup di sekitar kita. Apalagi untuk masyarakat perkotaan yang jarang berinteraksi dengan alam dan lingkungan. Membedakan spesies cacing saja sulit apalagi mengenali filum nya. Bagi mereka yang tidak berkecimpung dalam dunia Biologi, mungkin hal itu wajar. Namun jika para pecinta Biologi dan alam tentunya perlu tahu cara mengenali filum Platyhelminthes atau cacing pipih ini. Apa manfaat mengenali Filum cacing pipih ini? Tentu saja untuk mengetahui potensi dan manfaatnya bagi kesejahteraan manusia. Baiklah, berikut ini fakta ilmiah tentang filum Platyhelminthes supaya mudah bagi kita mengenalinya.

Platyhelminthes (cacing pipih) merupakan hewan yang mempunyai bentuk simetri bilateral dan tidak mempunyai rongga tubuh (selom). Tubuhnya tersusun dari tiga lapisan (triploblastik) yaitu ektoderm, mesoderm, dan endoderm. Ektoderm akan membentuk epidermis dan kutikula. Mesoderm akan membentuk alat reproduksi, jaringan otot, dan jaringan ikat. Sementara itu, endoderm akan membentuk gastrovaskular yang merupakan saluran pencernaan makanan.

Planaria

Gambar: Contoh cacing pipih adalah Planaria sp.

Kelompok Platyhelminthes  sudah mempunyai saluran pencernaan, tetapi tidak mempunyai anus. Kelompok hewan ini hidup secara parasit, tetapi ada juga yang hidup bebas di perairan. Platyhelminthes dibagi menjadi tiga kelas, yaitu Turbellaria (cacing berambut getar), Trematoda (cacing isap), dan Cestoda (cacing pita).

1) Kelas Turbellaria

Turbellaria memiliki bentuk tubuh seperti tongkat. Tubuh Turbellaria bersilia, memiliki dua mata, dan tanpa alat isap. Kelompok cacing ini hidup di perairan, genangan air, kolam, atau sungai. Biasanya cacing ini menempel pada bebatuan atau daun yang tergenang air. Contoh anggota Turbellaria yaitu Planaria sp. dan Bipalium.
Struktur Tubuh Planaria

Planaria mempunyai ukuran tubuh � 0,5�1 cm. Hewan ini bersifat karnivora, hidupnya tidak parasit, dan bergerak menggunakan silia. Cacing ini memiliki daya regenerasi tinggi.  Planaria memakan Protista dan hewan-hewan kecil lainnya. Planaria memakan mangsanya menggunakan faring. Faring memecah makanan dan mendorongnya masuk ke lambung. Umumnya planaria melakukan reproduksi seksual, meskipun memiliki dua jenis alat kelamin (hermafrodit).

Planaria tidak melakukan pembuahan sendiri sehingga tetap membutuhkan planaria lainnya. Kadangkala, planaria bereproduksi secara aseksual. Planaria dapat membelah menjadi dua. Setiap belahan akan tumbuh menjadi cacing dewasa. Setiap planaria tersebut memiliki kemampuan untuk beregenerasi. Adapun reproduksi seksualnya terjadi fertilisasi secara silang antarspesies Planaria . Sementara itu, Bipalium mempunyai panjang tubuh mencapai 60 cm dan hanya keluar pada malam hari.

2) Kelas Trematoda

Trematoda hidup parasit pada manusia dan hewan. Oleh karena itu, Trematoda mampu mengisap makanan dari inangnya. Cacing ini biasa hidup di dalam hati, paru-paru, dan usus. Permukaan tubuh Trematoda tidak bersilia. Tubuhnya ditutupi oleh kutikula. Di sekitar mulutnya terdapat satu atau lebih alat isap (sucker). Sucker ini dilengkapi dengan gigi kitin. Trematoda menyerap makanan yang sudah dicerna dari usus inang

Contoh Trematoda yaitu Fasciola hepatica (cacing hati). Hewan ini hidup parasit pada hati domba. Cacing hati umumnya terdapat di dalam kantong empedu ternak. Cacing hati bersifat hermafrodit, akan tetapi reproduksinya tetap harus melakukan fertilisasi silang.

Siklus hidupnya dapat diamati melalui gambar berikut.

Daur hidup Fasciola hepatica

Gambar: Siklus hidup cacing Fasciola hepatica  (cacing hati)

Notes: Telur �> Mirasidium �> Sporokista �> Redia �> Serkaria �> Meta serkaria

Siklus hidup dimulai dengan bertelurnya cacing hati dewasa di dalam saluran empedu dan kantong empedu. Telur-telur tersebut kemudian masuk ke dalam usus, lalu keluar ke alam bebas bersama feses hewan ternak. Pada tempat yang sesuai, telur yang fertil akan menetas menjadi larva bersilia (mirasidium). Mirasidium akan mati jika tidak masuk ke dalam tubuh siput air tawar (Lymnea auricularis). Selama dua minggu larva ini berada di tubuh Lymnea. Selanjutnya, larva berubah bentuk menjadi sporokista. Sporokista tidak bersilia. Sporokista kemudian menjadi larva kedua yang disebut redia. Proses ini berlangsung secara partenogenesis. Redia ini dapat masuk ke dalam jaringan tubuh siput dan tumbuh berkembang menjadi larva ketiga yang disebut serkaria.

Serkaria berekor dan mampu berenang bebas. Serkaria menembus jaringan tubuh siput dan keluar berenang dalam air. Setelah itu, serkaria dapat menempel pada rumput dan melepaskan ekornya kemudian menjadi metaserkaria. Metaserkaria membungkus diri membentuk kista yang dapat bertahan lama. Apabila rumput termakan oleh hewan ternak, kista dapat menembus dinding ususnya, kemudian masuk ke dalam hati dan menuju saluran empedu. Kista ini akan tumbuh dewasa dalam waktu beberapa bulan. Setelah itu, cacing dewasa akan bertelur dan siklus ini terulang kembali.

Anggota kelas Trematoda lainnya adalah Schistosoma sp., Chlonorchis sinensis, Fasciliopsis buski, dan Paragonimus westermanii. Semuanya merupakan parasit dan memiliki inang tetap maupun sementara.

Facoliopsis buskiiClonorchis Sinensis 1

Source gambar:

  • Schistosoma japonicum �> Anggota Trematoda yang menyerang (pathmicro.med.sc.edu.)
  • Paragonimus westermanii �> Anggota Trematoda yang mengakibatkan infeksi pada paru-paru dan saluran pernapasan. (http://www.phsource.us)
  • Fasciolopsis buskii �> Anggota Trematoda yang mengakibatkan penyakit penurunan fungsi hati.
  • Chlonorchis sinensis �> Anggota Trematoda yang mengakibatkan penyakit klonorkiasis.

 

3) Kelas Cestoda (Cacing Pita)

Kelompok cacing ini memiliki tubuh berbentuk pipih panjang yang menyerupai pita. Cacing ini merupakan endoparasit dalam saluran pencernaan Vertebrata dan bersifat hermafrodit. Tubuh cacing ini terdiri atas segmen-segmen dan dilapisi kutikula. Setiap segmennya disebut proglotid. Cacing ini mempunyai kepala yang disebut skoleks. Pada skoleks terdapat kait-kait (rostelum). Alat kait ini tersusun dari bahan kitin. Pada skoleks juga terdapat empat buah pengisap untuk melekat pada dinding usus.

Siklus hidup cacing pita

siklus hidup cacing pita

Gambar: Siklus hidup cacing pita

Di dalam tubuh manusia, cacing berkembang biak secara seksual dengan membentuk telur. Proglotid akhir yang mengandung telur masak akan lepas dari rangkaian proglotid serta keluar dari usus inang bersamaan dengan feses. Apabila proglotid akhir ini termakan oleh sapi maka telurnya akan menetas dan keluarlah larva yang disebut heksakan (onkosfer).

Larva heksakan akan menembus dinding usus sapi menuju jaringan otot dan jaringan lainnya. Heksakan berkembang menjadi sisteserkus di dalam jaringan ini. Apabila manusia memakan daging sapi yang mengandung sisteserkus, maka sisteserkus akan berkembang menjadi cacing pita dewasa di dalam usus. Selanjutnya, daur hidup cacing ini terulang kembali.

Contoh cacing pita yang biasa dikenal adalah Taenia solium dan Taenia saginata. Larva Taenia solium hidup di tubuh babi, sedangkan larva Taenia saginata hidup di tubuh sapi.