Ciri-ciri Porifera

Porifera sulit dikenali sebagai hewan. Filum Porifera disebut juga hewan spons. Porifera merupakan hewan multiseluler yang paling sederhana, mereka tidak memiliki kepala atau anggota badan lain layaknya hewan. Oleh karena itu, banyak yang keliru mengidentifikasi Porifera sebagai tanaman laut. Sesuai dengan asal kata, Porifera berasal dari kata porus yang berarti lubang kecil dan faro yang berarti mengandung atau membawa. Porifera dapat diartikan sebagai hewan yang tubuhnya memiliki lubang-lubang kecil.

Pori031p sumber biodidac.bio.uottawa.ca        porifera-2     porifera3

Porifera merupakan kelompok hewan yang menetap (sessil) di dasar perairan. Tubuh hewan ini mempunyai pori atau lubang-lubang kecil yang disebut ostium. Ostium berfungsi seperti mulut. Ostium tersusun dari saluran-saluran kecil yang bermuara pada rongga tubuh yang disebut spongosol (paragaster/ atrium). Spongosol bermuara pada puncak tubuh yang berupa saluran pelepasan yang disebut oskulum.

Porifera memiliki sekitar 10.000 spesies yang kebanyakan hidup di air laut. Spesies tersebut bervariasi dalam hal bentuk, ukuran, dan warna. Porifera biasanya dikelompokkan berdasarkan materi yang ditemukan di dalam  rangkanya. Porifera yang terkenal adalah bunga karang yang memiliki serat fleksibel dalam mesenkimnya. Serat tersebut dibuat dari protein yang disebut spongin.

Porifera termasuk hewan diploblastik. Oleh karena itu, hewan ini tersusun dari dua lapis sel. Lapisan luar tersusun oleh sel-sel epitel sederhana yang disebut
pinakosit. Sementara itu, di lapisan dalam tersusun oleh sel-sel berleher yang dinamakan koanosit. Koanosit mempunyai flagela, vakuola, dan nukleus.

Gambaran tentang Porifera dapat Anda simak melalui video berikut.

 

Struktur tubuh Porifera dapat diamati melali gambar di bawah ini.

image 

Berikut gambar  aliran udara Porifera terjadi dari luar tubuh dan keluar melewati oskulum.

image

 

Pada bagian antara pinakosit dan koanosit terdapat mesoglea. Mesoglea tersusun dari zat gelatin. Pada Mesoglea terdapat bagian-bagian seperti berikut.

1) Sel-sel amoebosit untuk mengangkut sisa metabolisme dari satu sel ke sel lainnya dan mengangkut zat makanan. Mekanismenya yaitu jika sel koanosit mendapat makanan, sel amoebosit akan mendekat ke koanosit. Lalu amoebosit akan menyerap zat makanan dan diedarkan ke seluruh tubuh.

2) Porosit untuk membuka dan menutup pori.

3) Skleroblas untuk membentuk spikula. Spikula merupakan duri-duri yang tersusun dari zat kapur, kersik, atau protein (spongin). Spikula ini menyusun kerangka tubuh.

4) Arkeosit untuk membentuk sel reproduktif, misal dalam pembentukan tunas, pembentukan gamet, dan berperan dalam regenerasi sel.

Porifera memiliki saluran air yang unik. Air masuk melalui dinding tubuh yang berpori. Air tersebut kemudian disaring oleh sel-sel koanosit. Pada bagian dalam sel-sel ini terdapat flagela yang berperan menangkap makanan yang terangkut dalam air. Setelah itu, makanan dicerna di dalam koanosit. Setelah dicerna, zat makanan diedarkan oleh sel-sel amoebosit ke sel-sel lain. Zat sisanya dikeluarkan bersama sirkulasi air oleh spongosol melalui oskulum.

Sistem saluran air pada Porifera ada tiga tipe, yaitu asconoid, syconoid, dan leuconoid /rhagon.
1) Tipe Asconoid
Tipe ini merupakan tipe yang paling sederhana. Lubang-lubang ostium pada tipe ini langsung dihubungkan dengan saluran lurus yang menuju spongosol. Contoh Leucosolenia sp.

Leucosolenia 2Leucosolenia

Gambar. Leucosolenia sp.

2) Tipe Syconoid
Pada tipe ini lubang-lubang ostium dihubungkan dengan saluran yang bercabang-cabang ke rongga-rongga yang berhubungan langsung dengan spongosol. Rongga-rongga ini dilapisi oleh koanosit. Contoh Scypha sp.

scypha 1scypha 2

3) Tipe Leuconoid atau Rhagon
Pada tipe ini lubang-lubang ostiumnya dihubungkan dengan saluran yang bercabang-cabang ke rongga yang sudah tidak berhubungan dengan spongosol. Contoh Spongia sp.

spongia 1spongia 2

Reproduksi Porifera

Porifera dapat bereproduksi baik secara seksual maupun aseksual. Secara aseksual, Porifera bereproduksi dengan cara bertunas. Cara reproduksi aseksual lainnya adalah dengan memproduksi amoebosit yang dikelilingi oleh suatu "dinding". Struktur ini dinamakan gemule. Gemule dapat bertahan di cuaca yang sangat dingin atau di musim dingin. Pada saat musim semi, dinding gemule terurai dan amoebosit berdiferensiasi menjadi individu baru.

Reproduksi seksual pada Porifera sangat indah, karena menyerupai pesta kembang api jika disamakan dengan peristiwa di daratan. Berikut video singkat tentang perkembangbiakan seksual Porifera.

Pada umumnya, Porifera adalah hermafrodit (memiliki dua alat kelamin dalam tubuhnya). Porifera memproduksi baik sel telur maupun sperma. Sel telur dan sel sperma diproduksi oleh amoebosit atau sel-sel kolar melalui meiosis. Pembuahan pada Porifera terjadi di luar tubuh atau disebut pembuahan luar. Hasil pembuahan menghasilkan zigot yang akan membelah dan membentuk larva berflagel. Larva tersebut berada di permukaan air dan akan tumbuh menjadi bentuk dewasa yang sesil (menempel).

0 comments:

Post a Comment